BANYUWANGI - Ikhtiar Pemkab Banyuwangi dalam mengembangkan UMKM di masa pandemi diganjar penghargaan nasional Natamukti Award 2021. Penghargaan diberikan International Council for Small Business (ICSB), diserahkan langsung oleh President of ICSB Hermawan Kartajaya kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Jakarta, Kamis (9/12/2021).
Bupati Ipuk mengatakan, penguatan ekonomi arus bawah melalui pengembangan UMKM memang menjadi salah satu instrumen untuk pemulihan ekonomi.
"Di tengah pandemi yang penuh pembatasan ini, kami terus berkonsentrasi untuk mengembangkan ekonomi arus bawah dengan tajuk UMKM Naik Kelas. Ini adalah upaya kita untuk mentransformasi usaha rakyat agar dapat beradaptasi dan berkembang di era digital ini," ungkap Ipuk.
Transformasi digital di bidang UMKM tersebut, lanjut Ipuk, adalah dengan mengoptimalkan Rumah Kreatif. "Di Rumah Kreatif, para pelaku UMKM di Banyuwangi akan mendapatkan layanan untuk go digital. Mulai dari desain branding, desain produk, digital marketing dan lain sebagainya," terangnya.
Tidak hanya itu, di masa pandemi ini, Ipuk juga meluncurkan program ongkos kirim gratis bagi UMKM Banyuwangi yang hendak mengirim produknya ke luar kota. "Ini cara kami untuk mensubsidi UMKM Banyuwangi agar bisa bersaing dengan UMKM lain. Dengan ongkir gratis, tentu akan membuat pembeli semakin melirik produk-produk Banyuwangi," imbuh Ipuk.
Selain itu, Pemkab Banyuwangi mengembangkan program Teman Usaha Rakyat. Program ini untuk melakukan pendampingan terhadap para pelaku UMKM dalam mengembangkan produknya, perizinan, tata kelola keuangannya sampai pemasarannya.
"Sehingga mereka ada yang membimbing untuk meningkatkan kualitas usahanya. Dari yang konvensional, bisa meningkat. Lebih beradaptasi dengan perkembangan dunia digital," jelasnya.
Berbagai pelatihan kewirausahaan juga terus digeber oleh Pemkab Banyuwangi. Termasuk juga menggenjot perizinan bagi para pelaku usaha kecil, seperti pengurusan NIB sampai PIRT. "Selama penerapan PPKM Darurat, kita juga memberikan insentif kepada warung-warung kecil yang berjualan di pinggir jalan yang harus tutup lebih awal karena kebijakan PPKM," tambah Ipuk.
Sementara itu, di masa pandemi, menurut Hermawan Kartajaya, menjadi tantangan yang berat bagi pemerintah daerah. Namun, hal tersebut tak cukup hanya diratapi. Pemerintah daerah harus bergegas untuk melakukan transformasi. Terutama dalam membangun perekonomian.
"Tahun 2021-2022 ini masa transformasi. Pandemi berubah menjadi endemi. Kepala daerah tidak cukup hanya fokus menangani vaksinasi dan jenis penanganan lainnya saja, tapi harus transformasi. Jika tidak, maka nanti bisa dianggap pemimpin yang tidak punya visi," ungkap CEO Mark Plus Inc itu.
Visi tersebut, lanjut Hermawan, adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Di antaranya dengan mentransformasi penguatan UMKM.
"Inti dari perkembangan marketing hari ini (marketing 5.0) adalah memanfaatkan teknologi untuk peningkatan usaha. Technology for humans. Jadi, marketing itu digital," terangnya.
Penghargaan Natamukti sendiri merupakan apresiasi bagi kepala daerah yang sukses dalam membangun tata kelola, kemandirian serta membangun ekosistem UMKM di daerahnya.
Perlu diketahui, ICSB Indonesia sendiri adalah organisasi nonprofit yang fokus pada pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) serta penyebaran semangat kewirausahaan. ICSB Indonesia sendiri merupakan bagian dari ICSB yang berdiri sejak tahun 1955 dan merupakan organisasi global pertama yang memiliki perhatian terhadap pengembangan dan edukasi untuk usaha kecil di seluruh dunia
Saat ini ICSB berkantor pusat di Washington D.C. dan telah memiliki jaringan di 85 negara. Indonesia sendiri bergabung secara aktif dengan jaringan ICSB global sejak tahun 2015 atas prakarsa dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Republik Indonesia kala itu, A.A.G.N. Puspayoga dan bersama dengan pakar marketing ekonomi Hermawan Kartajaya. (*)