Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melantik kepala desa (kades) hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2021, di Ruang Rapat Rempeg Jogopati, Kamis (16/12/2021). Dalam kesempatan itu, Ipuk meminta agar kades membudayakan kerja inovatif di lingkungan desa.
“Selamat kepada kades yang baru saja dilantik. Setelah ini semuanya harus segera bergerak. Dedikasikan segenap kemampuan dan energi, ciptakan inovasi baru, serta berikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” kata Ipuk.
Ipuk meminta agar para kepala desa yang baru saja dilantik segera beradaptasi dengan lingkungan kerja masing-masing. “Ciptakan ekosistem yang baik, bangun konsolidasi, dan buat budaya kerja inovatif untuk mengakselerasi capaian kinerja” pinta Ipuk.
Bupati perempuan itu mengatakan, saat ini lingkungan berubah sangat dinamis dan kompetitif. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publik yang lebih berkualitas, cepat, dan mudah kian meningkat.
“Maka para kepala desa tidak boleh terjebak dalam rutinitas yang monoton. Kepala desa harus lebih responsif mewujudkan pelayanan publik yang lebih cepat, mudah, dan ramah dengan mengoptimalkan program Smart Kampung,” jelasnya.
"Handphone jangan sampai mati. Karena dengan program Smart Kampung layanan publik bisa diakses lewat handphone," tambahnya.
Ipuk juga meminta para kades terus meningkatkan kinerja untuk masyarakat. Kades harus sering turun ke lapangan melihat berbagai permasalahan di bawah. “Sering-seringlah menemui masyarakat. Cek apa permasalahannya, dan segera carikan solusinya,” pesan Ipuk.
"Upayakan setiap permasalahan bisa diselesaikan dalam waktu maksimal 4 jam. Terlebih yang berkaitan dengan warga kesulitan makan, sekolah, berobat, dan rumah tidak layak huni. Ini harus segera direspon,” imbuh Ipuk.
Selanjutnya, para kepala desa harus menetapkan target kinerja kepada jajarannya. “Setiap hari pastikan, siapa melakukan apa. Ini harus jelas. Kalau perlu lakukan evaluasi kinerja setiap minggu. Sehingga ketika ada program yang tidak berjalan dengan baik, segera tahu permasalahannya dan bagaimana solusinya,” kata Ipuk.
Hal penting berikutnya yang perlu dilakukan para kepala desa, kata Ipuk, adalah mengaktifkan media sosial sebagai instrument pelaporan kinerja pemerintahan desa.
“Laporkan berbagai kegiatan desa lewat medsos sehingga masyarakat tahu program apa saja yang dikerjakan desa. Ini cara pelaporan yang mudah sebagai bentuk pertanggungjawaban Bapak/Ibu kepada masyarakat. Sekaligus jika ada keluhan warga, bisa langsung ditindak lanjuti. Misalnya, keluhan jalan rusak, rumah tidak layak huni, dan sebagainya,” ujar Ipuk.
Ipuk juga mendorong budaya kolaborasi dan kerjasama di lingkungan pemerintahan desa. “Jangan lagi ada egosektoral. Bangun ekosistem yang baik, kolaborasi bersama berbagai pihak agar tugas Bapak/Ibu menjadi ringan. Kalau perlu bangun kerjasama antar desa untuk mendukung program-program daerah,” kata Ipuk.
Ipuk mengingatkan agar kepala desa lebih terbuka terhadap kritik, keluhan, maupun saran dari warga. “Jangan takut menghadapi keluhan warga. Terima, tampung, dan diskusikan dengan pihak terkait untuk mencari jalan keluarnya. Jangan sampai ada perkataan ‘ini bukan tugas kami’. Semuanya bisa dicarikan solusi jika dikomunikasikan,” imbuhnya.
Pelantikan kali ini, diikuti 8 kepala desa hasil Pilkada Serentak tahun 2021 dan dua kepala desa hasil pemilihan kepala desa antar waktu (PAW). (*)