BANYUWANGI-Memasuki awal tahun 2022, ada budaya baru yang diterapkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Untuk optimalisasi kinerja, Bupati Ipuk meminta setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memaparkan detail program kerja di 2022.
Secara bergiliran unsur pimpinan di setiap OPD, mulai dari kepala dinas hingga kepala bidang, diminta untuk memaparkan program kerja. Seperti yang dilakukan, Selasa (4/1/2022), di Ruang Rempeg Pemkab Banyuwangi, dua rumah sakit daerah, RSUD Blambangan dan RSUD Genteng, memaparkan program kerja selama setahun mendatang.
"Secara bergantian, masing-masing OPD kami minta untuk memaparkan program kerja selama satu tahun. Saya ingin mengetahui detail apa yang dilakukan di masing-masing bidang di SKPD," kata Ipuk.
Ipuk mengatakan ini dilakukan untuk mengevaluasi program kerja di masing-masing SKPD. Bupati perempuan itu tidak ingin apa yang dilakukan SKPD hanya sekadar formalitas, dan tidak jelas apa target dan sasarannya.
"Jangan sampai kerja hanya sekadar formalitas dan itu-itu saja. Harus jelas siapa melakukan apa, targetnya apa, sasarannya siapa, dan manfaatnya untuk masyarakat apa? Muara dari itu semua adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Ipuk.
Bupati yang baru menjabat 26 Februari 2021 itu mengatakan, paparan ini juga untuk mengontrol target kinerja di tiap SKPD.
"Selain itu, dari forum ini saya bisa mengetahui berbagai inovasi yang sedang dikembangkan ataupun sedang dilakukan masing-masing SKPD. Misalnya RSUD Genteng yang membuat inovasi program layanan ibu melahirkan. Dari situ kami bisa saling sharing program-program apa saja yang bisa dikembangkan untuk perbaikan layanan ke depan," kata Ipuk.
Ipuk mengatakan tantangan ke depan masih sangat berat. Karena itu kerja tidak bisa yang biasa-biasa saja, harus jelas targetnya. Dengan mengetahui detail dari program kerja tiap SKPD, Ipuk akan melakukan evaluasi secara berkala apakah program kerja yang sudah direncanakan sesuai target apa tidak.
"Kami akan lakukan evaluasi berkala. Kalau tidak tercapai target, kendalanya apa dan solusinya apa," kata Ipuk. (*)