BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi dipilih oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam program magang “Kampus Merdeka” yang akan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai daerah di tanah air. Program ini memberikan kesempatan belajar sejumlah inovasi pelayanan publik hingga terlibat langsung dalam pengembangan Smart Kampung Banyuwangi bagi pesertanya.
Kegiatan ini mendukung program “Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)” yang digagas Kemendikbudristek.
“Ini kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman di luar bangku perkuliahan. Mereka bisa memperoleh pengalaman kerja, berinteraksi dan belajar langsung dengan pemangku kebijakan, sekaligus mereka bisa menyumbangkan ide-idenya untuk pengembangan inovasi Banyuwangi. Terima kasih atas dukungan Kemendikbudristek,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (11/1/2022).
Ipuk menjelaskan, Kabupaten Banyuwangi hingga saat ini terus melakukan pembenahan dalam hal pembangunan daerah. Pembangunan juga dilakukan di berbagai sektor.
“Banyuwangi terus melakukan inovasi, kami terus bergerak. Tentunya ini akan menjadi tantangan tersendiri. Banyuwangi akan menjadi “laboratorium” yang menarik bagi para mahasiswa tentunya,” kata Ipuk.
Magang Bersertifikat ‘Kampus Merdeka’ sendiri dibuka bagi mahasiswa semester enam dan delapan dari berbagai wilayah se-Indonesia. Pemkab membuka pendaftaran bagi 65 mahasiswa, yang berminat bisa mendaftar melalui link: bit.ly/MBKMPemkabBanyuwangi hingga 14 Januari 2022.
Ada lima posisi yang ditawarkan. Yaitu Analis Ekonomi dan Penanggulangan Kemiskinan; Analis Informasi Sektor Publik; Analis Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat; Hardware, Software dan Network Engineering; serta Branding Smart Kampung.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Suyanto Waspo Tondo Wicaksono menjelaskan para kandidat terpilih akan mendapat kesempatan untuk belajar tentang berbagai hal. Di antaranya, tentang kehandalan kebijakan publik, mengintegrasikan fungsi kebijakan ekonomi, infrastruktur teknologi, mengelola pengadaan dan perencanaan sumber daya, hingga dilibatkan dalam pengembangan program Smart Kampung.
“Tentunya juga akan mendapatkan pendampingan langsung dari para mentor pilihan. Selain belajar, kami berharap para peserta bisa berkontribusi dalam pengembangan inovasi daerah, khususnya program Smart Kampung,” kata Yayan, panggilan akrab Suyanto.
Program ini akan berjalan kurang lebih selama 6 bulan dimulai dari bulan Februari 2022 hingga Juli 2022 secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Mahasiswa akan melakukan kegiatan selama hari kerja dengan durasi 8 jam/hari.
Smart Kampung sendiri merupakan program pengembangan desa terintegrasi yang memadukan penggunaan TIK berbasis serat optik, kegiatan ekonomi produktif, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan. Program Smart Kampung yang telah dijalankan sejak 2015 lalu dirancang juga untuk membuat pelayanan publik di Banyuwangi, terutama untuk warga desa menjadi lebih efisien dan efektif.
“Meski begitu, kami sadar Smart Kampung harus terus di-upgrade sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi. Mahasiswa yang terjun dalam program ini nanti kami harapkan bisa banyak memberikan masukan kepada kami untuk pengembangan Smart Kampung,” kata Yayan.
Selain kesempatan belajar dalam lingkung2an pemerintahan yang inovatif, para mahasiswa juga bakal mendapatkan uang saku selama berjalannya program. Termasuk juga sertifikat magang. “Semuanya didukung Kemendikbudristek,” ujarnya. (*)