Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi memulai sinergi dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk peningkatan kualitas SDM Aparatur Sipil Negara di wilayahnya. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dengan Direktur Politeknik Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) LAN Jakarta, Prof. Dr. Nurliah Nurdin, di pendopo kabupaten, Senin (29/1/2021).
“Kerjasama ini sudah lama kami rancang. Karena kami ingin sekali bisa ikut terlibat dalam perkembangan Banyuwangi, khususnya dalam peningkatan kapasitas SDM yang masuk ranah kerja kami,” ujar Nurliah.
Menurut Nurliah, Banyuwangi memang menjadi incaran kolaborasinya. Hal ini lantaran berbagai prestasi yang telah diraih Banyuwangi dalam satu dekade terakhir.
“Nama baik Banyuwangi sudah kita dengar di seantero tanah air. Banyuwangi adalah ikon keberhasilan sebuah pemerintah daerah dalam membangun wilayahnya. Atas dasar itulah, kami optimistis kerja sama dengan Banyuwangi, kami merasa senang bisa ikut berperan di Banyuwangi,” ujarnya.
Dalam nota kesepakatan tersebut, STIA LAN Jakarta akan berkolaborasi dalam upaya peningkatkan kapasitas SDM di Pemkab Banyuwangi. Di antaranya, melalui kerja sama program Magister bagi ASN, pelaksanaan pelatihan dasar CPNS, hingga pendampingan penyusunan kajian terait pelayanan publik.
Sementara itu, Bupati Ipuk mengaku gembira atas terjalinnya kerjasama bersama LAN. Ipuk berharap, kerjasama ini dapat memicu peningkatan kapasitas ASN Banyuwangi. Bagaimana birokrasi bekerja secara efisien dan efektif dalam menjalankan fungsi pelayanan publik.
Ipuk lalu mengutip amanat Presiden Joko Widodo yang mengatakan bahwa birokrasi harus semakin efektif dan efisien. Birokrasi yang bisa diefisienkan, harus diefisienkan. Sehingga birokrasi bisa semakin mudah dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
“Di Banyuwangi, terus kita laksanakan. Kami terus mendorong birokrasi melakukan pelayanan ke masyarakat agar lebih efektif,” kata Ipuk.
Ipuk menambahkan, pihaknya mulai membudayakan pencapaian target kinerja dalam setiap penilaian ASN. “Camat, Kepala OPD, hingga kepada desa kami berikan target. Apa yang harus dicapai oleh mereka, dan kami beri deadline juga, agar mereka terpacu. Dunia berubah dengan cepat, bila tidak dengan cara ini, maka akan sulit bagi kami melakukan pelayanan yang efisien dan efektif bagi warga,” kata Ipuk.
“Kami berharap, dengan kerja sama ini akan bermanfaat bagi peningkatan kinerja kami. Ini adalah upaya kami punya agar memiliki birokrat yang kuat dan tahan banting,” pungkasnya. (*)