BANYUWANGI - Puncak peringatan Hari Aksara Internasional Provinsi Jawa Timur dipusatkan di Banyuwangi. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir langsung membuka acara yang dipusatkan di Hotel El Royal, Sabtu (30/10/2021). Hadir pula sejumlah bupati dan walikota di Jawa Timur.
Khofifah mengajak semua stakeholder untuk memperhatikan literasi digital. Hal ini sebagaimana tema acara yang bertajuk literasi digital berbasis kearifan lokal. "Saat ini tantangan kita adalah literasi digital. Bagaimana menumbuhkan digital skill, digital ethic, digital cultural, sampai digital safety," papar Khofifah.
Gubernur berharap momentum peringatan Hari Aksara Internasional ini kepala daerah se-Jawa Timur bisa melaksanakan akselerasi program-program penguatan berbasis literasi digital untuk mempersiapkan generasi mendatang agar siap menghadapi era revolusi industri 4.0, namun tetap mengaplikasikan kearifan lokal dalam setiap program yang dilaksanakan. ‘
Pemerintah daerah bisa mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal dengan metode dalam jaringan (online), dan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan program-program keaksaraan dan literasi digital di masing–masing kabupaten/kota.
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, ditunjuknya Banyuwangi sebagai tuan rumah puncak peringatan Hari Aksara Internasional di Jatim, menjadi momentum untuk meningkatkan gerakan pemberantasan buta aksara. Pada 2020 lalu, angka melek huruf di Banyuwangi sudah mencapai 99,1 persen.
"Kami terus berikhtiar untuk bisa mencapai hasil maksimal. Saat ini, kendalanya tinggal kelompok lansia dan difabel berat, sehingga belum bisa mencapai 100 persen. Namun, secara bertahap kami sudah mulai gerakkan guru untuk mengajar calistung" ungkap Ipuk.
Terkait literasi digital di seperti yang disampaikan Gubernur, Ipuk menyatakan Banyuwangi siap bersinergi program dengan pemprov.
“Menarik sekali apa yang disampaikan Ibu Gubernur, khususnya masalah digital ethic dan digital safety. Bagaimana, di satu sisi teknologi digital berkembang, namun di sisi lain “rasa” kita sebagai manusia kita harus tetap yang mengedepan. Harus berjalan beriringan. Ini tantangan untuk kita semua,” kata Ipuk.
Ditambahkan Benny Sampirwanto, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, dalam puncak peringatan Hari Akasara Internasional, selain penganugerahan penghargaan literasi bagi para penggiat literasi di Jawa Timur, juga digelar pameran keaksaraan berbasis kearifan digital yang diikuti oleh perwakilan kabupaten/kota se Jawa Timur.
Peringatan Hari Aksara Internasional ini merupakan rangkaian kegiatan Pemprov Jatim selama dua hari, Jumat – Sabtu (29-30/10/2021) di Banyuwangi. Dalam kunjungan kerja di Banyuwangi ini, turut hadir Wakil Gubernur Emil Dardak, Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak, bupati/walikota se-Jawa Timur, dan sejumlah jajaran OPD Pemprov Jatim. (*)