BANYUWANGI - Upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Banyuwangi digelar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Jumat (22/10/2021). Bupati Banyuwangi bersama para kiai dan santri melaksanakan upacara secara hybrid. Selain di pendopo, para santri juga mengikutinya secara virtual di sejumlah pesantren.
Tampak di antaranya KH. Thoha Munthaha, KH. Muhammad Yamin, KH. Burhan, KH Zarqoni, KH Ainul Yaqin, dan sejumlah kiai lainnya. Juga turut hadir perwakilan ormas Islam, seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Rabithah Ma'ahid Islamiyah, dan lainnya.
Selain itu, juga dihadiri oleh Forum Pimpinan Daerah Banyuwangi. Di antaranya Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara, Kapolresta AKBP Nasrun Pasaribu, Danlanal Letkol Laut (P) Ansori, Kepala Kemenag Banyuwangi H. Slamet, Kepala Pengadilan Agama, dan perwakilan Kejari serta Pengadilan Negeri.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ipuk yang didapuk sebagai pemimpin upacara mendorong para santri untuk bisa mewujudkan lima hebat santri. "Kami di pemerintah daerah akan terus berikhtiar membantu dan mendorong para santri untuk bisa mewujudkan 5 hebat santri. Mari kerja bersama mewujudkannya," ungkapnya.
"Hebat ilmu agamanya, hebat penguasaan sains dan teknologinya, hebat kemandirian ekonominya, hebat kasih sayangnya dalam menjaga kebhinnekaan Indonesia, dan hebat gotong royongnya dalam membangun negara dan daerah," lanjut Ipuk.
Dengan terwujudnya “lima hebat” santri, maka akan semakin memperkuat peran santri dalam kehidupan bernegara. Dengan hebat ilmu agamanya, maka menjadi panduan bagi arah kebaikan masyarakat. Dengan hebat kemandirian ekonominya, maka mempercepat pemulihan ekonomi, termasuk bisa membuka lapangan kerja.
“Dengan hebat rasa toleransinya, kita jaga NKRI. Dengan hebat sains dan teknologinya, bisa bantu berbagai masalah rakyat dengan iptek. Dengan hebat gotong royongnya, tercipta kekuatan kolaboratif untuk mempercepat kemajuan bangsa dan daerah,” paparnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, imbuh Ipuk, Pemkab Banyuwangi meluncurkan berbagai program yang dapat diakses oleh para santri. Seperti halnya beasiswa, pelatihan kewirausahaan, bantuan pesantren, dan aneka forum dialog lintas agama.
"Setiap tahun, kita juga mengucurkan bantuan ke pesantren-pesantren di Banyuwangi guna menstimulus perbaikan sarana dan prasarana belajar para santri," terang Ipuk.
Lebih jauh, Ipuk juga mengucapkan terimakasih kepada para santri dan keluarga besar pesantren. Selama ini telah menjadi mitra pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Santri, alumni, orang tua santri, dan jamaah merupakan komunitas besar yang turut membantu dalam menangani pandemi sekaligus memulihkan kembali pemberdayaan ekonomi.
"Kehadiran santri ini senantiasa kami harapkan, kami idam-idamkan, untuk bersama-sama mengatasi permasalahan bangsa serta membangunnya," ujar Ipuk.
Rangkaian peringatan Hari Santri Nasional sendiri di Banyuwangi diawali dengan serangkaian lomba dan pelatihan bagi para santri. Seperti lomba baca kitab, nadzaman, video pendek, hingga hadrah Al-Banjari. Lalu, dilanjutkan dengan khotmil Qur'an bersama para penghafal Al-Quran. Lalu, ditutup dengan penganugerahan santri berprestasi dan tasyakuran. (*)